Sabtu, 16 Juli 2011

Impian Seorang Pecundang

Aneh menurut teman temannya, seperti, ia pernah menghabisi penjahat sendirian dan lain sebagainya, cerita cerita imajinatif karangannya sendiri, yang seharusnya tidak mungkin dilakukan untuk anak seusianya, hal ini membuatnya dijauhi oleh teman teman sepermainannya, padahal mungkin tujuannya baik, yaitu menghibur teman temannya, bahkan terkadang ia sampai mendapat pukulan pukulan dari beberapa orang temannya yang merasa Lebih Kuat & Lebih Pintar darinya, yah memang, terkadang ia kesal, tapi mau bagaimana? ia tidak bisa melawan orang orang tersebut seorang diri seperti yang ia ceritakan pada teman temannya itu
Quote:
Quote:
inilah salah 1 cerita abadinya, yang ia ceritakan pada teman temannya ketika ia baru pulang dari ibu kota kita "Jakarta" ketika ia genap menginjak umur 21, cerita yang ia ceritakan pada teman temannya di kampung, dengan suasana pantai yang membawa kita ke alam "Santai......"


Ali: hey kawan kawan ku, na dengar pengalamanku di kota da?
Yuli ( Seorang cewek yang dari dulu tertarik pada Ali, ia juga sahabat Ali ) : ah, memangnya kau itu la pernah ke kota ape?? da pecayo aku, age bohong lagi kau, he he
Dana ( cewek cantik yang ditaksir oleh seorang Ali, ia juga sahabat Yuli, ia sebenarnya tertarik pada Putra, seorang musuh Ali dari kecil, orang yang paling membenci Ali karna bualan bualannya itu ): hush kau ni, da sopan nian kau ni, dak kasian apo kau samo dio? he he
Putra : iyolaa, buat apo pulo kalian ini dengarke banyolan si bodoh ini, da kate gunonyo jugo
Ali: ai dah kau ini! serius aku kali ini, kali ini cerita benar, nian aku ngaleminyo! benar benar di kepung oleh terorist, memang kau da dengar berita apo? Jakarta kan sekarang sekarang ini memang sering ado teroris!
Putra : haish, cagnyo aku ini lolo nian, cag aku da pernah nonton berito, memangnyo apo cerito kau?? jadi teroris? ha ha ha
Yuli: heh! jangan mak itu o.. dio tu kawan kito pulo la... ngapo sih kau jeles nian samo ali?
Dana: cie.. yuli, ngebela Ali kau? ha ha ha
Yuli: ish kau ini na! berisik!
Ali: oy! ngapo pado ribut galo ini??
aku na cerito!!
Putra: paca kau tu la.. aku na jadi penonton bae
Ali: huh!
da tau apo?? aku ini la jadi pahlawan di jakarta! aku ini la berhasil nangkep teroris dewe'an, dan ngebebaske 100 sandra, aku ini kan di jakarta jadi polis!
Putra: iakah? nian itu?
Ali: iyolaaa, tengoklah kerumahku, disano ado pakayan dinasku
Dana: Nian kau? bisa kami jingonyo? wah. la belagak ye kau sekarang ini
Ali: silahkan (sambil terenyum bangga, padahal mah aslinya dia cuma tukang parkir dengan beberapa atribut polisi, polantas bukan, polisi cepek juga bukan )

sesampainya dirumah Ali
Yuli: wah, bagus baju kau li
Ali: iyolaaa.... polisikan harus gagah!
Putra: belagak nian kau ini, padahal pas kecik kau tu sering nian nangis samo aku
Ali: beda, itukan dulu...
Patra: hey, mak mano itu kau paca nangkep teroris? (mulai percaya)
Ali: yo aku lawan bae, ku tembak bae kakinyo samo tangannyo, biar dak paca lawan aku, tinggalla aku tangkap, ha ha ha
Dana: wah, hebat nian kau ini! berapo uong yang kau tangkap itu?
Ali: da banyak la.. cuma 20 iko..
Putra: wow, itu dikit? aku bae berhadapan samo seorang terorist bae la ngacir takut setengah mati, berani pulo kau (mulai kagum dan bangga memiliki teman seperti Ali)
Ali: iyola... (tersenyum bangga)

Cerita kepahlawanannya pun menyebar ke pelosok kampung, namanya pun langsung tersohor, kini ia menjadi idola baru di mata anak anak di kampung itu

sampai 1 hari tiba

Putra : Oy li! ajak la aku ke jakarta, penasaran aku na jingo kau tugas, he he
Ali: kapan kapan bae la, aku na liburan, he he
Putra: amon mak itu, cubo kau adu beladiri samo aku, nak jingo aku, ayola.. sekarang kau kan bukan buda ayam ca dulu, kau la jadi senjato kebanggaan negara ini
Ali: ih da ah, malas aku (mulai kikuk)
Putra: takut yo...??
Ali: ida o...
Dana: ah laden saja la si putra itu li, kau pastilah menang, hajar bae li!
Ali: da o.. kasian ana uong, he h
Putra: hasih dah, besa mulut bae kau, paling kau bohong, da berani pulo kau ngajak aku kejakarta
Ali: jago congor kau itu! OK! ke jakarta kita!
Yuli: YEY! la kutunggu tunggu hari ini, na jingo aku jakarta 
Ali: uang dewek dewek yo
Putra: iyola..
Yuli dan Dana : OK
Ali: age na tinggal dimano kau??
Dana: da masalah itu, pa ci aku ado yang tinggal di jakarta

Ali masih berfikir apa yang akan di lakukannya di jakarta dengan teman temannya itu, ia bingung bagaimana ia menyembunyikan kebohongannya kepada teman temannya, ia hanyalah seorang petugas parkir di salah 1 swalayan besar di jakarta
akhirnya ia memberanikan dirinya, dari pada ia tetap dipadang sebagai pecundang?? apa lagi dengan pekerjaannya cuma sebagai tukang parkir


Ali tak menyangka, karna perkataanya itu, 2 orang sahabatnya kini pergi mendahuluinya
Karna perkataannya membuat k2 orang yang tlah mendampinginya dari kecil pergi

Kini hanya ada keheningan di sekitar Ali, ia berdiri, ia berjalan menuju sang teroris itu, teroris itu mengacungkan pistolnya kepada Ali, ia menembak, tapi pelurunya sudah habis, sang terrorist itu kemudian mengeluarkan celurit yang ia simpan di belakang tubuhnya, teroris itu berlari menyerang Ali, Ali tetap diam, ia hanya menunggu waktu yang tepat, 
ketika Celurit itu hampir mengenai tubuhnya, ia menangkap tangan teroris itu
Tatapan matanya bukanlah tatapan mata seorang pecundang, kini ia memiliki keberanian seperti Putra dan Yuli, tatapan kebencian pada seorang teroris

Ia pun teringat gerakan gerakan bela diri yang di praktekan putra padanya semasa ia kecil, iapun melakukan hal tersebut, ia mematahkan tangan sang teroris itu, ia menghancurkan tubuh sang teroris itu, seorang anak ayam kini tlah bangkir dan berdiri sebagai seekor PHEONIX yang membara

Teroris itu jatuh tak berdaya, polisi dan tim gegana langsung menerobos masuk dan mengambil alih situasu, akhirnya bom tersebut berhasil di jinakan oleh tim gegana

Kini Ali berdiri melihat ke arah 2 sahabatnya itu, Danapun menangis di bahu Ali, ia sempat mengingat kata kata dari Yuli “ Ali adalah seorang yang baik, dia bukanlah seorang pembohong, ia pasti bisa menjagamu dengan baik, aku yakin itu”

jangan pernah menghancurkan impian seseorang, teruslah kejar mimpimu walaw tidak ada lagi landasan untuk menggapainya, gapailah mimpimu demi dirimu sendiri dan orang yang kamu sayangi, tetaplah bermimpi 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

file:///C:/Users/User/Documents/Downloads/asking%20alexandria%20-%20right%20now%20(na%20na%20na).mp3